Selasa, 26 April 2011

KOPI SANTEN By Aloeth Pathi II

Stefani melihat mendung menggantung di atas pohon cemara, pertanda dewi langit kan segera mencucurkan air matanya, ada segumpal harap2 cemas menunggu seseorang yang tak pernah kunjung datang...
Pertarungan batin segera dituntaskan.. Membiarkan larut dalam ketidakpastian adalah sakit
kita telah mereguk madu dari nikmat cinta..
Aku adalah kupu-kupu
Aku adalah Bunga
Aku adalah Bulan
Aku adalah Malam
"Höney... andai kau matahariku datanglah... Perjuangkan cintamu... Jangan biarkan aku redup tanpa sinarmu.."
(disudut ruang sambil nikmati alunan "Rhytm Of The Rain")
kesempatan emas tak akan terulang untuk kedua kalinya...(kata pepatah di bawah kertas putih pagi ini..)
Membiarkan kereta itu lewat begitu saja... Dan menunggu kereta berikutnya adalah pengharapan semu...
Namun sayang kereta yang ditunggu dan sekarang kau naiki adalah sebuah keterpaksaan dan penolakan batinmu karena hati kecilmu terbawa kereta yang terdahulu..
Jangan sampai sepanjang hidupmu dibayangi rasa penyesalan....
"cepat sayang kejar daku.. Kutunggu kau di Stasiun berikutnya...."
(ahaa... Uenaknyo pagi2 menyantap Pisang Goreng.. Membayangkan Molen...)

0805
· · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar