Selasa, 26 April 2011

PELAGU SUNYI AKU RINDU PADAMU By Aloeth Pathi

Di atas awan yang putih
Ruh-Ruh itu mainkan Ochestra langit
Dewi Calloop petik Harpa
Kecapi cinta para Dewa
Sang Putra Orpheus mainkan Lyra pikat hati Eurydice
Seruling Daud Berzikir bersama tarian Rumi
nyanyian Gregrorian dari Gereja Santnrini
do'a dari Gumam suci di Pure
hentakan tarian anak alam di pedalaman..
Sementara sang Pelagu Sunyi singgah sebentar...
Dan,. berlalu mencari sekeping hati yang tercecer pada teriakan-teriakan dan pekik Revolusi
Asap Mesiu
Runcing Mata Panah
Gendewa tlah siap membidik...
Pelagu sunyi belum mau mati...
Ia ingin menjadi sayap-sayap putih Sang Merpati
(buat mereka yg sembunyi atau malu bernyanyi)
Skj, 1 Nov 2009
MELEMPAR BATU DI RUMAH KACA
· · Bagikan · Hapus

    • Devi Hadi Andriani Co0l. .
      01 November 2009 jam 16:40 ·
    • Pangeran Jingga Wangi Cicak-Buaya-Godzila adlh sama2 jnis Malata...
      Sknario akbar... Sbg alih prsoalan... Antasari, Bank Century dll.. Alaah tu prsoalan2 yg sring brulang2 di negeri ini Tpi asyik jga lho.. liat Snetron Reality..Kjar tyang.. Whahaha
      04 November 2009 jam 6:27 ·
    • Putri Fajarahny Sdih rasanya 3 pndkar (three muskter) trluka karena pdangnya sendiri.. Atau saling tusuk-menusuk
      06 November 2009 jam 13:31 ·
    • LinggaBrata Wastunirwenda
      Dalam perjumpaan, jelas harus pulang.
      Kusambangi jiwa2 tenang berpesan kembalilah.
      Apa yg terjadi? Orang suci bermuka banci
      para satria berhati dua
      brahmana tinggal nama
      sudrapun menggila!
      Biarlah aku sendiri menyayikan kidung sengau di gubuk tua
      biarlah ku berjalan menanti masa bersama angsa jinga melintas samudra.
      Menyendiri dalam penantian sampai waktunya datang.
      12 November 2009 jam 8:31 ·
    • Abah Yoyok wahai sang Pelagu sunyi
      jangan pernah berhenti menyanyi
      sebelum usai tangis ibu pertiwi
      ...
      12 November 2009 jam 11:00 ·
    • Bambang Budiono karya orang yg kaya revren memang selau lebh indah dan mendalam. trimakash pak bisa baca karya hebt.
      22 Maret 2010 jam 18:54 melalui Facebook Seluler ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar