Tukul "Puas...Puas wouw...Dasar Wong Deso.."
Gus Pur "begitu aja kok repot.."
Gepeng "Untung..ada saya.."
Basuki "wuush..wuush..Bablas angine.."
Timbul "diimasisapi.." "dikintili.."
Asmuni "muushawaroh untuk muffakaat"
Warkop Prambors "tertawalah sebelum tertawa itu dilarang"
Sersan Prambors "Senyumlah yang serius, cemberutlah dengan santai"
mbok Bariyah "mboo... ambook..."
Pak Ogah "cepek dulu ah.."
mbah Surip "tak gendong kemana-mana"
Bill&Board "madu ditangan kananmu, racun ditangan kirimu" "Aku Anak Singkong"
Gombloh "Tai Kucing Rasa Coklat"
Orkes PMR "Teror rejing..Terejing.. Terejing.."
medio film anak 80 an "Ratapan anak Tiri.."
dan aku pernah ketawa..
Aku coba mengingat-ingat lagi.. Apa yang pernah lewat di benak Indonesiana Humoria
baru kali ini aku melihat pelawak yg property lawakannya ngeri..
Mereka ketawa kegirangan mendengar ledakan "boom" "Blaaiirr"
Aneh...
Apa Si Teroris (si pengebom) memiliki sense of humornya terlalu tinggi?
hingga kami dan bangsa ini bingung menerjemahkan ketawanya..
Aneh..
pada saat semua rakyat berduka bunda pertiwa menangis pilu
mereka ketawa penuh kemenangan..
Mereka itu pelawak genre apa?
Mereka itu badut era apa?
Yaah mereka itu sakit
mata hatinya terluka
tertusuk mata belati
doktrin2 kaku...
Mereka pelawak yang tidak lucu
yang banyak memakan korban
mereka ketawa terbahak-bahak
terpingkal-pingkal
meloncat-loncat
melihat banyak korban berjatuhan
merintih
meronta-ronta.
Aneh...
Mereka itu memiliki selera ketawa yang high class.. Sampai kami bertanya dimana letak kelucuanya..?
Mereka itu Lugu (lucu tur wagu) atau mereka itu sakit jiwa..
Aneh...
Ketawa yang seharusnya tidak ketawa
(semoga mantan2 pelawak yg sekarang ada di senayan mendengar dan membuat perangkat hukum yang lebih tegas bagi pelawak yang nggak lucu mbabar blass ini agar cepat ditangkap..Okre broo..Met bertugas)
Gus Pur "begitu aja kok repot.."
Gepeng "Untung..ada saya.."
Basuki "wuush..wuush..Bablas angine.."
Timbul "diimasisapi.." "dikintili.."
Asmuni "muushawaroh untuk muffakaat"
Warkop Prambors "tertawalah sebelum tertawa itu dilarang"
Sersan Prambors "Senyumlah yang serius, cemberutlah dengan santai"
mbok Bariyah "mboo... ambook..."
Pak Ogah "cepek dulu ah.."
mbah Surip "tak gendong kemana-mana"
Bill&Board "madu ditangan kananmu, racun ditangan kirimu" "Aku Anak Singkong"
Gombloh "Tai Kucing Rasa Coklat"
Orkes PMR "Teror rejing..Terejing.. Terejing.."
medio film anak 80 an "Ratapan anak Tiri.."
dan aku pernah ketawa..
Aku coba mengingat-ingat lagi.. Apa yang pernah lewat di benak Indonesiana Humoria
baru kali ini aku melihat pelawak yg property lawakannya ngeri..
Mereka ketawa kegirangan mendengar ledakan "boom" "Blaaiirr"
Aneh...
Apa Si Teroris (si pengebom) memiliki sense of humornya terlalu tinggi?
hingga kami dan bangsa ini bingung menerjemahkan ketawanya..
Aneh..
pada saat semua rakyat berduka bunda pertiwa menangis pilu
mereka ketawa penuh kemenangan..
Mereka itu pelawak genre apa?
Mereka itu badut era apa?
Yaah mereka itu sakit
mata hatinya terluka
tertusuk mata belati
doktrin2 kaku...
Mereka pelawak yang tidak lucu
yang banyak memakan korban
mereka ketawa terbahak-bahak
terpingkal-pingkal
meloncat-loncat
melihat banyak korban berjatuhan
merintih
meronta-ronta.
Aneh...
Mereka itu memiliki selera ketawa yang high class.. Sampai kami bertanya dimana letak kelucuanya..?
Mereka itu Lugu (lucu tur wagu) atau mereka itu sakit jiwa..
Aneh...
Ketawa yang seharusnya tidak ketawa
(semoga mantan2 pelawak yg sekarang ada di senayan mendengar dan membuat perangkat hukum yang lebih tegas bagi pelawak yang nggak lucu mbabar blass ini agar cepat ditangkap..Okre broo..Met bertugas)
- Martin Marthawienata dan 2 orang lainnya menyukai ini.
- Putri Fajarahny Pelawak bkan Teroris atau Teroris bukan Plawak.. Cuma Kdng2 Teroris brprilaku sprti plawak, sdangkan plawak gak brani jd Teroris...hihi ngeri25 Juli 2009 jam 10:37 ·
- LinggaBrata Wastunirwenda Teror dudu dagelan, pelakune sakit jiwa, miskin rasa, papa cinta. Korbannya? Siapa bisa halangi maut? Semoga para korban diterima sesuai ilmu&amalnya.25 Juli 2009 jam 13:07 ·
- Abimusa Ashar Sing tukang ngebom masa kecilnya kurang bahagia, masih suka main petasan wkwkwkwk31 Juli 2009 jam 17:48 ·
- Eddy Morphin Ada satu lagi lelucon yang tidak lucu: (protokoler) DPR lupa menanyikan lagu Idonesia Raya diacara yang teramat penting yakni rapat parpurna (pidato kenegaraan Presden RI) kemarin lusa!16 Agustus 2009 jam 12:08 ·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar